“ayo,
kerja!! jangan malas dong” kata-kata itulah yang selalu terlontar dari bibir
ibuku.
“kerja, kerja, kerja, uang, uang dan uang” fikiran itu yang selalu
memenuhi otak ibuku.
Aku memang orang kaya dan juga terkenal sebagai model
remaja, namun tak pernah sekalipun aku mensyukurinya, ibu hanya memandangku
sebagai tempat untuk menghasilkan uang, ibu ku pula tak pernah memperhatikanku,
bahkan..hari ulang tahunku pun ibu tak ingat. Kadang aku merenung meratapi
nasib ini, banyak orang yang mengira kehidupanku itu sangat sempurna, bisa membeli
semua yang ku inginkan, namun..sebaliknya, aku ingin sekali hidup seperti
mereka, walau mereka tak serba berkecukupan namun mereka mendapat kasih sayang
yang tulus dari kedua orang tua, belaian hangat, serta ciuman yang nyaman.
“Leoni,
ayo cepat berangkat hari ini jadwal
pemotretan, cepat!! Kalau kelamaan nanti
produser bisa mencari penggantimu lo!!ayo dong cepat sedikit!!”ujar ibu
tergesa-gesa
“Bu,
aku capek, dari tadi pukul 06.00pagi sampai sekarang kan aku belum istirahat!!
Lihat sekarang pukul 09.00 malam tepat, ini waktunya istirahat bu!!”
“istirahat
kan bisa nanti, ayo dong Leoni, kalau kamu menolak kerja sama dengan produser,
nanti kita mau makan apa??memang kamu mau jatuh miskin ha!!”sentak ibuku
sembari membuka selimut hangat dari tubuhku yang agak lengah ini.
Tak
banyak yang bisa ku lakukan, kalau ibu sudah marah aku tak berani menentangnya,
lagi-lagi aku harus mengalah.
“ibu, ku mau kau mengerti akan diriku, ku ingin
merasakan belaianmu, kapan kau bisa menyempatkan sedikit waktumu itu untukku
ibu?segalanya telah ku beri, dari mulai waktu belajar dan bermain bahkan aku sudah bisa membelikan semua yang ibu
inginkan, namun kapan ibu membuatku bahagia dan membuatku sedikit saja tertawa?”tangis
ku dalam hati.
“hei,
jangan bengong aja donk!!lihat kita sudah terlambat 5 menit!! Time is money you
know!!”
Ya,
sebentar bu” jawabku dengan suara lirih
“Ya
Tuhan apa salah hambamu ini? Sehingga dunia ini tak bisa membuatku tertawa?
Lelah, penat itu yang ku rasa setiap waktu, hanya satu inginku..ku ingin
disayangi oleh semua orang yang ku sayangi, jika aku boleh dilahirkan
kembali..aku ingin berasal dari kalangan orang yang sederhana namun penuh
dengan canda tawa serta kebersamaan.” Keluhku dalam hati sembari ganti baju.
“Leoni!!lama
banget sih dandannya!!”bentak mama kesal
Hiks..hiks..hiks,
tak terasa air mata mengalir di pipiku, aku tak lagi melanjutkan dandanku, rasanya aku sudah tak tahan menahan beban
ini, aku ingin sekali menikmati masa-masa remajaku sama seperti anak remaja
pada umumnya. ku dengar Hentakan kaki menuju ke arah kamarku, hentakan kaki itu
sangat keras, mungkin hentakan kaki itu adalah hentakan kaki ibuku, tak peduli
aku dimarahi lagi, karena hati ini sudah tak kuasa memendam beban dan rasa yang
amat mendalam.
“Leoni
kok malah nangis!!ayo berangkat, ibu sudah berkali-kali di telepon produsermu
nih!!”
“cukup
bu!!kalau ibu mau berangkat, ibu berangkat saja!! aku ingin di sini!! Selama
ini aku sudah berusaha mengalah dan menuruti semua permintaan ibu!! Ibu anggap aku
apa!? Pencetak uang!? Iya!? Bu, aku ini hanya anak biasa, pernakah ibu sekali
saja memperhatikanku? Gak pernah kan?! Aku ingin ibu cium, aku ingin di peluk,
aku tak butuh apa-apa, aku hanya butuh kasih sayang dari ibu, ayah pun telah tiada buuu.. siapa yang akan memelukku?” ucapku sambil menangis
"Sejak kecil, aku selalu bersama ayah dan bi Inun, mereka yang membelaiku lembut. Ibu hanya mementingkan uang, uang dan uang. Apakah ibu sadar? ada sesuatu paling berharga yang tidak bisa kita beli dengan uang? dan apakah ibu sadar? selama ini kita telah melewatkannya? Ya!! bu!! iya!! kebersamaan, kasih sayang, kegembiraan, senyuman hangat dari bibir kita? apakah ibu sadar? semua itu telah memudar? bahkan tiada?" lanjutku, lega rasanya mengeluarkan semua isi hati yang tak pernah sekalipun ku ucapkan.
Mendengar
semua ucapanku itu ibu menangis, memelukku dan menyuruhku duduk.
“Leoni,
ibu minta maaf ya, ibu salah, di fikiran ibu selama ini hanya uang dan uang,
ibu bukan ibu yang baik untuk kamu, sekalipun ibu tidak pernah memperhatikan mu
dan benar apa katamu, selama ini ibu hanya menganggapmu sebagai pencetak uang,
padahal kamu sudah sangat baik kepada ibu, maafkan ibu
ya? Mulai dari sekarang ibu akan lebih memperhatikanmu, bermain dan belajarlah
sesukamu, mulai dari sekarang ibu tidak menyuruhmu bekerja lagi, maaf ya
nak.”ujar ibu sambil menangis tersedu sedu
“Bu,
seharusnya Leoni yang minta maaf, tidak seharusnya Leoni lancang dan membentak
serta membuat ibu menangis seperti ini, makasih ya bu, ibu sudah mau mengerti
perasaan Leoni.”jawabku sambil mengusap air mata ibuku yang ada di pipi.
Ibu
memeluk erat tubuhku, kali ini aku sangat bersyukur, Allah sudah memberi
jawaban atas semua do’aku selama ini, akhirnya aku bisa merasakan pelukan
hangat serta ciuman yang pertama dari ibuku “terimakasih Ya Allah”tangisku
dalam hati.
Hari
ini adalah hari bahagiaku, dan semua kejadian hari ini akan selalu ku kenang,
biarkanlah air mata kebahagiaan menjadi saksi kasih sayangku dan ibu, ku
tuliskan semua kejadian hari ini dengan rangkaian kata dalam buku diaryku.
Hai.. hai.. gimana? syukuri yang kita punya yaaa, belum tentu orang yang kita pandang punya segalanya itu bahagia, dan belum tentu orang yang kita pandang tak punya apa-apa itu hidupnya sengsara. bersyukur adalah cara untuk menuju kebahagiaan. saran/kritik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar